Minggu, 11 November 2007

80% lolos ujian sertifikasi

131 dari 164 peserta ujian sertifikasi rayon 13 UNS dari Kabupaten Wonogiri dinyatakan lulus.
Seperti yang dilansir harian JogloSemar (9/11) Kasi Tenaga Teknis dan Non Teknis Sub Dinas SLTP dan SLTA Dinas Pendidikan Wonogiri Joko Sugianto menyatakan "Bagi yang lulus akan langsung mendapatkan tambahan tunjangan profesi sejumlah 1 kali gaji pokok yang berlaku mulai 1 Oktober lalu." (Sam)

Kerjasama Wonogiri - China tinggal menunggu waktu

Seperti yang diberitakan Solopos (11/11), Begug mengatakan Walikota Nanning, China dijadwalkan bulan Januari 2008 akan datang ke Wonogiri. Kedatangan dia, menurutnya, akan melihat lokasi kawasan industri yang telah disiapkan Pemkab Wonogiri. Ketua DPRD Wonogiri, Sugimin Djoko Suwondo menegaskan mendukung upaya eksekutif.
Sedangkan, rencanannya kawasan industri yang akan ditawarkan guna kerjasama ini adalah Alas Kethu. (Sam)

Rabu, 07 November 2007

Saluran irigasi pertanian di Kismantoro jebol

Solo Poa, Edisi : Rabu, 07 November 2007 , Hal.IV

Kismantoro (Espos) - Hujan deras yang mengguyur wilayah Wonogiri beberapa hari terakhir menyebabkan saluran irigasi pertanian di Desa Lemhabang, Kismantoro, jebol.
Tak hanya itu, jalur antardusun di desa setempat juga terputus. Keterangan yang dihimpun Espos, Selasa (6/11), menyebutkan peristiwa ambrolnya saluran irigasi pertanian terjadi Senin (5/11) malam. Kejadian itu diketahui kali pertama oleh Sekretaris Desa Lemahbang, Kasman. Kepala Desa Lemahbang, Sugito, menjelaskan selama tiga hari berturut-turut wilayahnya diguyur hujan deras. ”Selama tiga hari itu, paling deras semalam (Senin malam-red) dan mengakibatkan saluran irigasi pertanian jebol,” jelasnya.
Sugito mengatakan tidak ada korban jiwa dalam bencana alam itu. Hanya, jelas Sugito, air yang cukup deras mengakibatkan saluran irigasi jebol sehingga memutuskan jalan yang menghubungkan Dusun Sambeng dengan Dusun Lemahbang, keduanya berada di Desa Lemahbang, Kecamatan Kismantoro.
”Saluran itu berada di perbatasan dusun. Saluran air itu akan mempengaruhi hasil panen warga di Dusun Jangle dan Lemahbang seluas 25 hektare,” ujarnya.
Swadaya masyarakat
Sugito menjelaskan bangunan saluran irigasi itu dibuat pada tahun 1993 dengan biaya swadaya masyarakat. ”Prediksi kerugian material senilai Rp 25 juta dan jika tidak segera dibangun, akan menurunkan hasil panen warga sekitar 40-50%,” urai dia.
Diakui oleh Sugito, masyarakat setempat sudah melakukan kerja bakti memperbaiki saluran irigasi. ”Tanah yang longsor diangkat kembali oleh warga, sehingga air sudah bisa mengalir walaupun tidak sebanyak sebelum saluran ambrol. Tetapi untuk jalan antardusun belum bisa diperbaiki. Untuk sementara oleh warga diberi sesek (jembatan bambu) agar bisa dipergunakan pejalan kaki. Untuk kendaraan roda dua atau empat tidak bisa.”
Lebih lanjut Sugito menyatakan panjang jalan yang terputus antara 9-10 meter. Sementara saluran yang ambrol ukuran panjang delapan meter, tinggi dua meter dan lebar dua meter. Camat Kismantoro, Budi Susilo, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu. Dia menyatakan telah melakukan pengecekan ke lokasi. ”Untuk mencapai lokasi bencana harus jalan kaki cukup jauh.”
Budi Susilo berharap Pemkab memberikan alokasi anggaran untuk memperbaiki kerusakan tersebut. ”Warga sudah kerja bakti dengan cara memasang pasir dalam karung untuk membendung saluran yang rusak agar pengairan tidak terganggu, karena yang ambrol bagian sayap.” - Trianto Hery Suryono

Selasa, 14 Agustus 2007

”Reformasi birokrasi kurangi warga miskin”

Edisi : Selasa, 14 Agustus 2007 , Hal... (Solo Pos)

Wonogiri (Espos) - Bupati Wonogiri Begug Poernomosidi menyatakan jika reformasi birokrasi berjalan, pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran bisa berjalan dalam waktu singkat.
Dia berharap reformasi birokrasi ini bisa berjalan efektif, bermanfaat bagi seluruh rakyatnya.
Berdasarkan catatan Espos, Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (KBPM) Wonogiri beberapa waktu lalu merilis data kemiskinan yaitu 125.417 keluarga miskin yang tersebar di 25 kecamatan. Jumlah tersebut terdiri atas 51.455 keluarga kategori miskin sekali dan 73.962 keluarga kategori miskin.
Begug melanjutkan, dirinya siap menjadi lokomotif dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran di wilayahnya. Kendati demikian, dia tetap meminta dukungan unit-unit kerja di Wonogiri menyatukan visi dan misi.
“Untuk memantapkan reformasi birokrasi harus satu komando dan satu arah. Saya siap menjadi lokomotif, dan unit-unit kerja yang ada tentu harus menjadi gerbongnya,” ujar dia seusai membuka Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (Rakor POK) di Pendapa Kabupaten Wonogiri, Senin (13/8).
Dari bawah
Menurut dia, pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran akan efektif jika dimulai dari kalangan bawah. Langkah konkret program ini di antaranya dengan pemberian modal kerja mulai dari tingkat RT, RW dan sebagainya.
Agar program itu bisa berjalan dengan baik, paparnya, unit-unit kerja yang ada harus membuat tim kerja yang solid. Selanjutnya mereka harus turun ke desa-desa melihat kebutuhan dan potensi warga.
Pada bagian lain, Plt Sekda Wonogiri Suprapto berharap kegiatan fisik swakelola di wilayahnya bisa dirampungkan tepat waktu dan mutu. Hal itu dikemukakan Suprapto menyusul adanya sentilan dari DPRD Wonogiri.
Guna melancarkan roda perekonomian di Wonogiri, pihaknya berencana membenahi jalan-jalan di wilayahnya dengan memberi bantuan semen dan aspal.
Sebelumnya, sejumlah anggota DPRD Wonogiri meminta Bupati lebih fokus menggarap masalah kemiskinan, pengangguran, kesehatan dan sebagainya ketimbang meluncurkan proyek mercusuar (SOLOPOS, 1/8). Namun Bupati membantah mengerjakan proyek mercusuar. - Iskandar

Kamis, 09 Agustus 2007

Warga Paranggupito mulai didrop air bersih,


Wonogiri (Espos)--Sepekan terakhir, warga di Kecamatan Paranggupito, Wonogiri, mulai mendapat bantuan air bersih. Setiap hari, lima tangki air digelontorkan untuk warga yang kekurangan air bersih. Demikian disampaikan Camat Paranggupito, Suyadi, saat dihubungi Espos, Rabu (8/8).

Sejak awal Agustus, pihak kecamatan melakukan dropping air bersih ke sejumlah desa sebanyak lima tangki per hari atas dasar permohonan kepala desa. Sementara itu, Kabag Kesra Pemkab Wonogiri, Soemarjoto, menjelaskan kekeringan diperkirakan berimbas pada sekitar 68.923 jiwa warga di enam kecamatan.

Kecamatan dimaksud Pracimantoro, Paranggupito, Giritontro, Giriwoyo, Eromoko dan Batuwarno. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, lanjut Soemarjoto, Pemkab memasok air bersih ke Pracimantoro dan Paranggupito masing-masing sebanyak 200 tangki, ke Giritontro, Giriwoyo dan Eromoko masing-masing 150 tangki.

Oleh: Iskandar, Syifaul

Sumber: http://www.solopos.com

8-Agustus-2007 18:27