Solo Poa, Edisi : Rabu, 07 November 2007 , Hal.IV
Kismantoro (Espos) - Hujan deras yang mengguyur wilayah Wonogiri beberapa hari terakhir menyebabkan saluran irigasi pertanian di Desa Lemhabang, Kismantoro, jebol.
Tak hanya itu, jalur antardusun di desa setempat juga terputus. Keterangan yang dihimpun Espos, Selasa (6/11), menyebutkan peristiwa ambrolnya saluran irigasi pertanian terjadi Senin (5/11) malam. Kejadian itu diketahui kali pertama oleh Sekretaris Desa Lemahbang, Kasman. Kepala Desa Lemahbang, Sugito, menjelaskan selama tiga hari berturut-turut wilayahnya diguyur hujan deras. ”Selama tiga hari itu, paling deras semalam (Senin malam-red) dan mengakibatkan saluran irigasi pertanian jebol,” jelasnya.
Sugito mengatakan tidak ada korban jiwa dalam bencana alam itu. Hanya, jelas Sugito, air yang cukup deras mengakibatkan saluran irigasi jebol sehingga memutuskan jalan yang menghubungkan Dusun Sambeng dengan Dusun Lemahbang, keduanya berada di Desa Lemahbang, Kecamatan Kismantoro.
”Saluran itu berada di perbatasan dusun. Saluran air itu akan mempengaruhi hasil panen warga di Dusun Jangle dan Lemahbang seluas 25 hektare,” ujarnya.
Swadaya masyarakat
Sugito menjelaskan bangunan saluran irigasi itu dibuat pada tahun 1993 dengan biaya swadaya masyarakat. ”Prediksi kerugian material senilai Rp 25 juta dan jika tidak segera dibangun, akan menurunkan hasil panen warga sekitar 40-50%,” urai dia.
Diakui oleh Sugito, masyarakat setempat sudah melakukan kerja bakti memperbaiki saluran irigasi. ”Tanah yang longsor diangkat kembali oleh warga, sehingga air sudah bisa mengalir walaupun tidak sebanyak sebelum saluran ambrol. Tetapi untuk jalan antardusun belum bisa diperbaiki. Untuk sementara oleh warga diberi sesek (jembatan bambu) agar bisa dipergunakan pejalan kaki. Untuk kendaraan roda dua atau empat tidak bisa.”
Lebih lanjut Sugito menyatakan panjang jalan yang terputus antara 9-10 meter. Sementara saluran yang ambrol ukuran panjang delapan meter, tinggi dua meter dan lebar dua meter. Camat Kismantoro, Budi Susilo, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu. Dia menyatakan telah melakukan pengecekan ke lokasi. ”Untuk mencapai lokasi bencana harus jalan kaki cukup jauh.”
Budi Susilo berharap Pemkab memberikan alokasi anggaran untuk memperbaiki kerusakan tersebut. ”Warga sudah kerja bakti dengan cara memasang pasir dalam karung untuk membendung saluran yang rusak agar pengairan tidak terganggu, karena yang ambrol bagian sayap.” - Trianto Hery Suryono
Rabu, 07 November 2007
Langganan:
Postingan (Atom)